lapan santolo bebaskan tamu di wisma

images (2)Banyak nya pengunjung ke pantai santolo menjadi sumber penghasilan bagi mereka pelaku usaha di pantai santolo, contohnya penginapan, jauh nya pantai santolo dari pusat kota Garut menjadikan penginapan disini laku keras,tidak terkecuali wisma lapan.
Wisma lapan yang di bangun untuk keperluan instansi tertentu kini dijual bebaskan untuk umum, harganya pun jauh dibawah penginapan di pantai santolo “wisma lapan pasti lebih murah dari penginapan saya,karena mereka tidak mengeluarkan uang untuk membangunnya” kata rudy salah seorang pengusaha penginapan pantai santolo.
Di buka nya wisma lapan menjadikan usaha masyarakat sekitar menjadi menurun ” penginapan saya jadi sedikit sepi,karena pengunjung lebih memilih wisma karena murah dan fasilitas bagu”pungkas rudy.
kini pelaku usaha santolo berharap wisma lapan tidak dibuka untuk umum.”kalo bisa wisma itu jangan di buka untuk umum,kasian lah masyarakat seperti saya yang menggantungkan hidup dari pengunjung” harap rudy.

cuaca tak menentu nelayan menjerit

Peralihan musim kemarau ke musim hujan menjadikan cuaca tidak menentu di pantai santolo kecamatan cikelet kabupaten garut,peralihan musim tersebut berdampak pada penangkapan ikan para nelayan di santolo.
Paceklik ikan sedang dialami nelayan disini, “kalo musim pancaroba seperti sekarang ikan pasti sepi karena arus air yang tidak menentu” kata enur (salah seorang nelayan santolo).
Jika ikan sepi masyarakat yang hanya menggantungkan hidup di laut sangat repot untuk bertahan hidup saja karena tidak punya keahlian atau tidak ada lapangan kerja yang lain,”harusnya di daerah pesisir ada bina wisata untuk meningkatkan keahlian masyarakat jika sedang paceklik ikan” harap enur.
20170921053054_IMG_2106[1].JPG

tidak aman nginep gratis

Tidak aman nginep gratis, itulah slogan yang membuat PENGINAPAN BAYU SAMUDRA menjadi besar dan tenar, penginapan bayu samudra terletak di pinggir pantai santolo kecamatn cikelet kabupaten garut persis pinggir jalan raya dan pinggir pantai.
Disini pengunjung akan merasakan kenyamanan dan keamanan bagaikan dirumah sendiri karena pemiliknya sangat mengutamakan hal ini.ayo tunggu apalagi datang dan kunjungi penginapan ini.
081221656412

Keamanan di pantai santolo

Keaman di pantai santolo masih terbilang sangat rendah sekali,pihak yang berwenang membiarkan begitu saja oknum yang membuat onar di pantai santolo, sehingga para oknum bisa bergerak bebas disini, banyak pengunjung yang enggan kembali berkunjung ke pantai santolo,bukan karena pantainya jelek tapi karena keamanan yang sangat rendah sekali.
Bahkan ada salah satu supir bus pariwisata yang membawa mahasiswa UNPAD mengatakan “saya berjanji tidak akan pernah membawa muatan ke pantai santolo lagi,karena uang saya habis untuk parkir bus saja”.
Banyak orang yang kapok sehingga pariwisata ke pantai santolo kian menurun, tapi salah seorang pelaku usaha di pantai santolo membantu pengunjung untuk tetap aman di areanya.
Bayu salah seorang pelaku usaha penginapan di pantai santolo dan sekaligus mahasiswa STIKES KARSA HUSADA Garut ini membantu para pengunjung agar tidak kapok pergi ke pantai santolo,bahkan Bayu tidak segan untuk membinasakan oknum-oknum yang mengganggu pengunjungnya. “tamu saya berarti sodara saya,saya tegaskan nginep GRATIS untuk tamu saya jika tidak aman disini,dan saya tidak.pernah takut dan segan membinasakan oknum-oknum disini.
Nah jadi kalian yang inging berkunjung ke pantai santolo jangan takut lagi,karena sudah ada penginapan yang ownernya menjanjikan keamanan yang sangat tinggi.
Segera hubungi kang bayu untuk berkunjung ke pantai santolo 081221656412

Nelayan Garut Keluhkan Pintu Pelabuhan Pantai Santolo yang Macet
Nelayan Garut Keluhkan Pintu Pelabuhan Pantai Santolo yang Macet
Hakim Ghani – detikNewskomentar
Nelayan Garut Keluhkan Pintu Pelabuhan Pantai Santolo yang Macet FPelabuhan Pantai Santolo/foto: istimewa

Garut – Kemacetan tidak hanya terjadi di jalanan, kemacetan juga kini terjadi di laut. Di Pelabuhan Pantai Santolo yang terletak di Kecamatan Cikelet Garut, Jawa Barat kemacetan terjadi di pintu menuju pelabuhan.

Salah seorang nelayan Pantai Santolo Bayu Tresna (24) mengatakan, kemacetan tersebut terjadi akibat penumpukan pasir laut di pintu pelabuhan yang mengakibatkan pintu pelabuhan mengecil.

“Itu kan pintu pelabuhan ukurannya sekitar 10 meter, sekarang ukurannya jadi sekitar 3 meter, karena tertutup pasir. Pasirnya itu numpuk akibat air sedang pasang, pasir kebawa ke pinggir laut,” ungkap Bayu kepada detikcom di Kampus STIKES Karsa Husada, Jalan Subyadinata, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis (28/9/2017).

Kemacetan tersebut telah terjadi selama 2 bulan terakhir. Bayu menjelaskan kemacetan di gerbang pelabuhan tersebut berdampak langsung pada penghasilan nelayan.

“Kalau mau ke laut itu ngantre di pelabuhan, kan kapal banyak, sedangkan pintunya mengecil. Jadi kalau saya berangkat jam 4 subuh itu bisa keluar dari pelabuhan sekitar jam 8 pagi,” katanya.

“Sedangkan ikan itu kan biasanya ada sekitar jam 6, dan kalau keluarnya itu gak lama. Kadang-kadang kita gak dapat ikan sama sekali karena kesiangan,” Bayu menambahkan.

Kini Bayu dan para nelayan di pantai Garut selatan berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan agar perekonomian para nelayan bisa kembali normal.

“Kalau itu harus dikeruk pakai alat berat, soalnya kan tinggi airnya juga lumayan dalam, kalau ketutup pasir, otomatis pasirnya juga banyak,” pungkasnya.
(avi/avi)

Nelayan Garut Keluhkan Pintu Pelabuhan Pantai Santolo yang Macet

Nelayan Garut Keluhkan Pintu Pelabuhan Pantai Santolo yang Macet
Nelayan Garut Keluhkan Pintu Pelabuhan Pantai Santolo yang Macet
Hakim Ghani – detikNewskomentar
Nelayan Garut Keluhkan Pintu Pelabuhan Pantai Santolo yang Macet FPelabuhan Pantai Santolo/foto: istimewa

Garut – Kemacetan tidak hanya terjadi di jalanan, kemacetan juga kini terjadi di laut. Di Pelabuhan Pantai Santolo yang terletak di Kecamatan Cikelet Garut, Jawa Barat kemacetan terjadi di pintu menuju pelabuhan.

Salah seorang nelayan Pantai Santolo Bayu Tresna (24) mengatakan, kemacetan tersebut terjadi akibat penumpukan pasir laut di pintu pelabuhan yang mengakibatkan pintu pelabuhan mengecil.

“Itu kan pintu pelabuhan ukurannya sekitar 10 meter, sekarang ukurannya jadi sekitar 3 meter, karena tertutup pasir. Pasirnya itu numpuk akibat air sedang pasang, pasir kebawa ke pinggir laut,” ungkap Bayu kepada detikcom di Kampus STIKES Karsa Husada, Jalan Subyadinata, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Kamis (28/9/2017).

Kemacetan tersebut telah terjadi selama 2 bulan terakhir. Bayu menjelaskan kemacetan di gerbang pelabuhan tersebut berdampak langsung pada penghasilan nelayan.

“Kalau mau ke laut itu ngantre di pelabuhan, kan kapal banyak, sedangkan pintunya mengecil. Jadi kalau saya berangkat jam 4 subuh itu bisa keluar dari pelabuhan sekitar jam 8 pagi,” katanya.

“Sedangkan ikan itu kan biasanya ada sekitar jam 6, dan kalau keluarnya itu gak lama. Kadang-kadang kita gak dapat ikan sama sekali karena kesiangan,” Bayu menambahkan.

Kini Bayu dan para nelayan di pantai Garut selatan berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan agar perekonomian para nelayan bisa kembali normal.

“Kalau itu harus dikeruk pakai alat berat, soalnya kan tinggi airnya juga lumayan dalam, kalau ketutup pasir, otomatis pasirnya juga banyak,” pungkasnya.
(avi/avi)

Bayu Tresna Sunda, Mahasiswa STIKes yang Sukses di Bisnis Penginapan. Begini Kisahnya…

Bayu Tresna Sunda, Mahasiswa STIKes yang Sukses di Bisnis Penginapan. Begini Kisahnya…
Penulis GarutExpress –

March 17, 2017

Bayu.jpg
Bayu Tresna Sunda.***
MENYADARI kerasnya menjajalani hidup di tengah lingkungan pesisir yang dalam proses pencarian nafkah, masyarakat setempat mesti bertarung melawan ketidakpastian. Terlebih, mereka juga dihadapkan pada rotasi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, sehingga berimbas sepinya tangkapan ikan para nelayan sebagai mata pencaharian pokok mereka.
Bagi sebagian orang, mungkin saja merasa miris menghadapi kondisi seperti itu. Jangankan bisa eksis mengembangkan diri, untuk bertahan hidup normal saja mesti banting tulang melakoninya. Namun, lain halnya dengan pemuda pesisir Santolo lulusan SMAN 5 Garut tahun 2015 lalu, Bayu Tresna Sunda. Anak sulung pasangan Enur Karsono dan Ina Herlina itu, memandang kondisi tersebut justru menjadi motivasi untuk bangkit dari keterpurukan.
Di sela kegalauannya pasca lulus SMA, sebagai anak nelayan tulen, dirinya dihadapkan pada dua pilihan antara melanjutkan kuliah dengan tuntutan nurani ingin melihat kedua orang tuanya tersenyum lepas dari himpitan beban ekonomi yang kian menghujam. Terlebih melihat adik kesayangannya, Ayu Kusumah Sunda yang masih duduk di kelas V SDN Pamalayan 3. Akhirnya pemuda hitam manis kelahiran Garut, 25 November 1996 itu, mesti rela menanggalkan keinginananya menyandang status mahasiswa saat itu.
Meskipun begitu, dirinya tak rela dicap sebagai pengangguran. Sambil melirik berbagai potensi yang bisa dikembangkan, termasuk merintis bisnis penginapan dan sesekali ikut berlabuh di lautan lepas mencari ikan bersama orang tua dan nelayan lainnya. Namun di kala cuaca buruk, ia intensf menjaga pom bensin mini sebagai lahan bisnis keluarga yang didirikan di depan rumahnya di Jalan Raya Cilauteureun RT 01/10, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Tak sampai di situ, aktivitas meringankan beban orang tua ia jalani dengan bertani menanam jagung memanfaatkan lahan kosong. Pada satu kesempatan pernah pula ikut testing menjadi TNI, namun gagal.
“Kegagalan testing menjadi TNI saya jadikan motivasi untuk terus berjuang menggapai cita-cita,” tuturnya.
Lirik Destinasi Pariwisata
Perbincangan warga Santolo yang merasa diuntungkan dengan banyaknya pengunjung menikmati keindahan pantai. Setiap minggu dan moment tahun baru serta Iedul Fitri wisatawan berbondong-bondong mengunjungi destinasi wisata bahari unggulan Garut Selatan, menginspirasi nurani Bayu untuk menyediakan fasilitas penginapan yang lokasinya dekat dengan laut, nyaman dan aman.
Bermodal hasil usaha serabutan, awal tahun 2015 dengan dibimbing orang tuanya, Bayu mendirikan penginapan “Bayu Samudra”. Lokasinya berhadapan dengan gedung Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pameungpeuk. Seiring berjalannya waktu dan bukan tanpa rintangan, penginapan yang dipasarkan secara on line itu laris manis dikunjungi para pelanggan yang berasal dari berbagai tempat.
“Alhamdulilah, kalau dirata-rata, setiap bulan bisa menghasilkan sepuluh juta rupiah,” ujar Bayu bangga.
Setelah dirasa keuangannya stabil dan lambat laun ekonomi keluarganya mulai membaik, di tahun 2016 lalu Bayu tidak menyia-nyiakan kesempatan dengan segera mendaftarkan diri kuliah di STIKes Karsa Husada D-3 Keperawatan. Untuk menunjang kelancaran mobilisasi kuliah di kota Garut dan usaha di Santolo Garut Selatan, kini pemuda yang rajin menunaikan sholat 5 waktu itu hilir-mudik mengendarai mobil pribadi hasil jerih payahnya sendiri.
“Mudah mudahan semuanya berjalan lancar,” harapnya.
Tidak Aman, Gratis
Tak banyak fasilitas yang ditawarkan penginapan “Bayu Samudra”. Selain sangat dekat dengan pantai, penginapannya difasilitasi 8 buah kamar ukuran 3 x 4 m, 3 x 5 m dan 4 x 4 m. Dilengkapi 13 kamar mandi, mushala, dan kantin. Selain itu, Bayu juga selalu menjaga kebersihan, serta berupaya menjaga kenyamanan dan keamanan para pelanggan.
“Para pengunjung pasti ingin mendapat kenyamanan, untuk itu kami anggap mereka sebagai saudara dan tamu yang wajib kita jaga dan kita lindungi,” ungkapnya.
Umumnya para pelanggan, kata Bayu, selalu menanyakan keamanan sebelum menginap. Karena itu, ia menjamin para pelanggan terbebas dari gangguan tangan usil.
“Kami jamin para pelanggan betah di sini. Apabila tidak aman, pelanggan tidak usah bayar alias gratis,” janjinya.
Bayu pun mengimbau agar masyarakat Garut Selatan dan para pelaku usaha pariwisata bahu-mambahu menciptakan suasana nyaman dan aman, sehingga para wisatawan akan betah berlama-lama menikmati masa liburannya. (Roy/GE)

Sumber Dari: http://garut-express.com/bayu-tresna-sunda-mahasiswa-stikes-yang-sukses-di-bisnis-penginapan-begini-kisahnya/#ixzz4bfO3z2E

Pantai santolo masih perlu sentuhan tegas pemerintah
Maraknya pungli di pantai santolo tidak terlepas dari kurang tegasnya pemerintah menindak preman yang meminta paksa para pengunjug, malah ketika preman yang malak di hakimi oleh warga maka yang di tindak secara hukum adalah warga dan membebaskan preman untuk melapor kepada polisi.
Jika situasi seperti ini masih terus berlangsung, jangan heran satu atau dua tahun lagi ke depan santolo akan krisis pengunjung, “harusnya pengunjung itu dijadikan seperti raja,dan preman itu harus dibasmi oleh kita (warga) karena tidak ada perhatian dari pemerintah” kata owner penginapan bayu samudra, senin 24 juli 2017.
Sebenarya pantai santolo adalah dermaga nelayan, akan tetapi keindahannya menjadi daya tarik bagi para pengunjung, ayo kita jadikan pantai santolo bebas pungli …

ayunan sunset di pantai santolo

ayunan sunset di pantai santolo
haloo gann kabar baik nih bagi traveler-traveler yang mau ke pantai santol, karena sekarang di penginapan bayu samudra ada ayunan sunset lhoo,ga percaya.? liat nih

tempatnya di pinggir penginapan BAYU SAMUDRA

Dan jika kalian ingin nginep di pantai santolo dan dekat dengan ayunan ngineplah di penginapan bayu samudra.
hubungi
081221656412
5ee73-dsc_1138